Teman Tidur (Kisah Horor Bagian 2): LDKS OSIS SMA Negeri 11 Surabaya 2022

 

Barak peserta LDKS

Kisah horor bagian 2 ini adalah lanjutan kisah sebelumnya, Dinding Bata Merah (Kisah Horor Bagian 1). Kejadian horror ini setelah bertugas menyelesaikan jelajah malam bersama anak-anak. Setelah kembali dari titik Pos 5 yang merupakan titik akhir jelajah atau jurit malam, saya menyempatkan istrirahat sejenak di bawah bersama Pak Soleh, Pak Rian, dan Mas Habib sampai dengan pukul 01.32 WIB.

Mas Habib yang sedianya ada di kasur atas akhirnya pindah bertiga bersama saya dan Pak Rian. Tempatnya digunakan oleh penghuni dadakan, Pak Priyo, yang menyempatkan hadir di lokasi LDKS SMAN 11 Surabaya. Ekstra bed di bawah kami isi bertiga dan saya siapkan bantal di tengah untuk Mas Habib. Karena capeknya, saya rebahkan badan meski sulit terlelap dalam artian benar-benar lelap.


Pikiran masih melayang-layang terkait kejadian-kejadian aneh di LDKS OSIS SMAN 11 Surabaya. Keanehan yang sebenarnya tak begitu parah dan menakutkan. Masih dalam batas normal tak sampai menimbulkan kegawatdaruratan tingkat tinggi. Remeh tapi menggelikan. 

Saya sempat tersadar dan membuka HP yang menunjukkan pukul 02.30-an. Saya lihat Pak Priyo keluar dari kamar mandi mungkin terbangun untuk buang hajat kecil. Saya lihat beliau kembali ke kasur dan memasang kembali selimutnya dan melanjutkan mimpi indahnya ditemani Pak Shomad yang tidur di sebelahnya. Tapi, jangan mikir aneh-aneh loh ya. Tidurnya berjarak kok. *ssssttttt

Sementara di kasur bawah, Pak Rian sudah tertidur nyenyak dengan suara yang nyaris hening (baca: ndak ngorok kenceng maksudnya). Saya kemudian kembali mencoba memejamkan mata melanjutkan tidur yang nyaris tak sempurna nyenyaknya. 

Setengah terpejam, kulihat pintu terbuka. Dalam benak, ini pasti Mas Habib yang masuk untuk tidur istirahat. Hanya saja itu di benak sih ya. Bajunya serba putih tapi sosoknya entah siapa. Yang pasti saya menganggapnya itu Mas Habib. Karena setelah masuk kamar, dia langsung merebahkan diri di sebelah saya dan Pak Rian. Dia di tengah-tengah. Tak ada pikiran macem-macem. Pikiran baik saya, Mas Habib mau bergabung tidur barengan bertiga dalam 1 kasur ukuran king.

Saya terbangun pukul 05.02 WIB, waktu subuh lewat jauh sudah. Untung belum masuk waktu dhuha. Segera kutunaikan ibadah sholat subuh di atas kasur yang mentul-mentul itu. Karena sudah tidak ada space lagi untuk sekadar sholat, kecuali langsung menghadap pintu. Lah, kalau sholat menghadap pintu trus ada orang yang masuk, bisa dipastikan buyar sholatnya karena kaget. 

Setelah subuhan, yang saya cari pertama itu Mas Habib, memastikan memang dia semalam tidur di sebelah saya. Setelah ketemu saya tanya dianya. "Mas, sampean mau bengi turu endi?" (Mas, kamu semalam tidur mana?). 

"Saya tidur barak bareng siswa, Pak. Enak lebih longgar dan leluasa. Di atas sudah penuh." Jawab Mas Habib.

"Hehhh!!! Sing temen, Mas?!!!!" (Hehhh!!! Yang bener, Mas?!!!). Saya terkaget-kaget mendengarnya. "Bukannya sampean semalam tidur di sebelahku?"

"Ndak, Pak. Saya tidur di barak bersama siswa. Memang kenapa?" sahut Mas Habib

"Aseemmmm... Semalam ada yang datang buka pintu lalu langsung tidur di sebelahku. Kupikir itu sampean. Kejadian sekitar pukul 02.32 setelah Pak Priyo usai dari kamar mandi." paparku pada Mas Habib.

"Heh!! yang bener, Pak?" Ganti mas Habib yang kaget.

Lah kalau bukan Mas Habib yang tidur di sebelah saya semalam itu, lalu siapa dong sosok teman tidur berbaju putih itu... 

Hiiiiiii.... Takuuuuuuutttt..... 😅

Komentar